Selasa, 28 Januari 2014

Cerpen "Bu Geni di Bulan desember" karya Arswendo

Disadur dari halaman Kumpulan Cerpen Kompas



Bagi Bu Geni, semua bulan adalah Desember. Bulan lalu, sekarang ini, atau bulan depan berarti Desember. Maka kalau berhubungan dengannya, lebih baik tidak berpatokan kepada tanggal, melainkan hari. Kalau mengundang bilang saja Jumat dua Jumat lagi. Kalau mengatakan tanggal 17, bisa repot. Karena tanggal 17 belum tentu jatuh hari Jumat. Kalau memesan tanggal 17, bisa-bisa Bu Geni tidak datang sesuai hari yang dijanjikan.


Masalahnya banyak sekali yang berhubungan dengan Bu Geni. Semua penduduk yang ingin mengawinkan anaknya, pilihannya hanya satu: Bu Geni, juru rias pengantin. Banyak perias pengantin lain, tapi tak bisa menyamai Bu Geni. Bahkan setelah banyak salon, pilihan tetap pada Bu Geni.
Menurut yang sudah-sudah, Bu Geni bukan perias biasa. Beliau mampu mengubah calon pengantin perempuan menjadi sedemikian cantiknya sehingga benar-benar manglingi, tak dikenali lagi. Salah satu keistimewaan beliau adalah menyemburkan asap rokok ke wajah calon pengantin. Menurut tradisi, katanya ini disembagani, dijadikan seperti kulit tembaga. Bukan emas. Hampir semua perias pengantin memakai cara yang sama, namun tak ada yang menyamai kelebihannya. Pernah dalam satu hajatan, tuan rumah pingsan karena disangka anak perempuan yang dinikahkan kabur. Ibu calon pengantin pingsan, bapak calon pengantin malu, dan sanak saudara mulai mencari ke teman-temannya. Padahal, sang calon pengantin ada di rumah. Bahkan setelah ditemukan, ibu calon pengantin masih menolak: ”Itu bukan anak saya. Itu bukan anak saya.”
”Ya sudah kalau bukan anakmu, berarti anakku. Ayo kita pulang.”
Baru kemudian ibu calon pengantin sadar, dan mengatakan: ”Bagaimana mungkin anakku bisa secantik ini?”

Senin, 18 November 2013

Di Tepi Sungai Piedra Menanti Cinta Menemukanku

Review untuk novel By the River Piedra I Sat Down and Swept karya Paulo Coelho

"Cinta adalah perangkap. Ketika ia muncul, kita hanya melihat cahayanya, bukan sisi gelapnya." 


Judul: By the River Piedra I Sat Down and Swept; Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis. 

Penulis : Paulo Coelho 
Tebal : 224 Halaman 
Tahun terbit : November 2012
ISBN : 978-979-22-8521-5 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
   
Sepasang anak laki-laki dan perempuan saling jatuh cinta. Mereka memutuskan bertunangan. Untuk itu masing-masing mempersiapkan kado pernikahan bagi satu sama lain. Si anak laki-laki sangat miskin. Ia hanya memiliki sebuah arloji tua warisan kakeknya. Sambil membayangkan rambut kekasihnya yang indah ia memutuskan menjual arloji itu untuk membeli jepit rambut perak untuk gadis yang dicintainya. Anak perempuan itu juga tidak memiliki uang untuk membeli hadiah bagi kekasihnya. Ia memutuskan pergi ke toko milik saudagar paling sukses di kota itu. Saudagar itu bersedia membeli rambut indah si gadis. Dengan uang hasil menjual rambutnya, anak perempuan itu membeli rantai jam emas untuk kekasihnya. Ketika bertemu di pesta pertunangan, si anak perempuan memberikan rantai jam emas untuk arloji yang telah dijual kekasihnya, dan si anak laki-laki memberinya jepitan untuk rambut indah yang tak dimiliki lagi oleh kekasihnya. 

Rabu, 10 Juli 2013

Nedera: Selera Internasional dalam Sebuah Drama Aksi Fantasi Asal Lokal

Review Novel Fantasi "Nedera: Negeri Kegelapan" karya Alexia Chen
Oleh: Lisya Christine Ling

Judul Nedera: Negeri Kegelapan
Penulis Alexia Chen
Tebal 416 halaman
Harga Rp 75.000,- 
ISBN 978-979-17998-07-5
Penerbit Dolphin

Sejak kepergian ibu dan ayahnya setahun lalu tanpa alasan jelas, bagi Lyse, tak ada hal yang lebih diinginkan di dunia ini selain berkumpul lagi dengan kedua orang tuanya. Belum lagi sikap dingin dan tertutup, serta overprotektif dari Leofric, kakaknya, sejak kejadian itu, membuat Lyse lebih senang menghabiskan waktu bersama Bibi Carin, adik dari ayah Lyse yang tinggal tak jauh dari rumah mereka di desa Hoven yang tenang. 

Namun ketenangan hidup Lyse semakin terusik lagi dengan kemunculan Skys. Kejadian aneh dan firasat buruk mulai dialami Lyse sejak pertemuan mereka. Suatu kali Lyse dikagetkan dengan serangan deimos, makhluk keji pemangsa manusia yang selama ini diketahuinya hanya ada dalam dongeng. Deimos konon berasal dari dunia kegelapan dan seharusnya terkurung abadi dalam tempat bernama Reigner. Tak pernah terpikir oleh Lyse, perjuangan bersama Skys dan Leofric melawan deimos yang hendak menghancurkan peradaban manusia justru selain menguak teka-teki kepergian orang tuanya, juga membawanya pada kenyataan pahit rahasia jati diri keluarganya yang selama ini tertutup rapat.

Selasa, 28 Mei 2013

Cinta Itu Sederhana. Cinta Kamu, Aku.

Resensi Novel "Cinta Kamu, Aku : Ini Bukan Drama Radio" Karya Irfan Ihsan
Oleh : Lisya Christine Ling

Judul Buku: Cinta Kamu, Aku 
Penulis: Irfan Ihsan
Penerbit: Noura Books
Tebal Buku: 320 halaman
Cetakan Pertama, Februari 2013 


"...cinta itu sebenarnya bisa didapat dengan sederhana, di mana saja, jika kita bisa lebih peka, tanpa harus mengorbankan sesuatu yang sudah dimiliki orang lain."

Sebenarnya Risha tahu persis resikonya menjadi orang ketiga. Seperti ia tahu persis bahwa tidak ada yang salah dengan cinta. Bahwa cinta bisa tumbuh di mana saja. Tidak terkecuali di hatinya, yang membuatnya begitu sabar menunggu Yudha mengakhiri sandiwara pernikahannya dengan Ratih dan menyuntingnya selamanya. Setidaknya janji itulah yang ia percaya dari Yudha, penulis lagu-lagunya, orang yang juga paling berjasa membuatnya menjadi bintang dan penyanyi solo yang sukses. Namun, hatinya juga kerap menelan kekecewaan dari janji-janji palsu yang diberikan komponis terkenal itu. Kenyataannya, alih-alih bercerai, Yudha malah tampil kian mesra dengan istrinya. 

Dikuasai emosi, Risha melakukan sebuah kesalahan fatal dengan melibatkan Aan dalam kehidupan cintanya. Di malam sebuah penganugerahan musik bergengsi, demi membalas sakit hatinya melihat kemesraan Yudha dan sang istri, Risha tiba-tiba saja mencium Aan, seorang penyiar radio yang dikenalnya secara tidak sengaja. Sebuah kesalahan yang ternyata mengubah hidupnya 180 derajat.

Istana dan Dua Tetes Minyak : Sebuah Dongeng Tentang Kebahagiaan Sejati


Seorang saudagar mengirim puteranya untuk belajar tentang kebahagiaan sejati dari seorang bijak. Kediaman orang bijak itu ada tengah sebuah gurun. Setelah empat puluh hari empat puluh malam mengembara, Si anak muda itu menemukan kediaman Sang Bijak di sebuah istana megah. Memasuki istana itu si anak sangat terpesona dengan hiruk-pikuk di sana. Hilir-mudiknya para pedagang, orkestra yang terus memainkan musik di sudut istana, ada pula meja yang berisi makanan terlezat dari seluruh dunia.


Si anak berhasil menemukan Sang Bijak yang tengah sibuk berbincang dengan tamu-tamunya yang datang dari berbagai belahan dunia. Setelah dengan sabar menunggu selama lebih dua jam, akhirnya si anak berhasil berbicara pada sang bijak. Orang bijak mendengarkan dengan penuh perhatian maksud kedatangan si anak. Namun, ia mengatakan sedang tidak punya waktu untuk menerangkan pertanyaan-pertanyaan si anak tentang kebahagiaan sejati. Ia lalu menyarankan si anak untuk melihat-lihat isi istana dan kembali lagi dalam dua jam.

Selasa, 23 April 2013

PERANG BALI : Keping Catatan Sejarah yang Hilang



Judul         PERANG BALI
Penulis      I Gusti Ngurah Pindha 
Tebal       450 halaman
Harga       Rp 75.000,- 
ISBN         978-979-1701-04-4

Penerbit    Dolphin

~~~~~~~~~~~~~~~~



Pada 20 november 1946, di sebuah tempat dekat Desa Marga, Tabanan, para pemuda Bali di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai terkepung oleh Belanda. Terjadilah yang kemudian dikenal dalam sejarah perjuangan Bali sebagai pertempuran Margarana. Dengan semangat pantang menyerah, I Gusti Ngurah Rai dan seluruh pasukan melakukan perlawanan heroik terhadap tentara Belanda yang jumlahnya lebih besar serta dilengkapi persenjataan serba modern. Saat itu, I Gusti Ngurah Rai beserta seluruh pasukannya gugur di medan laga.

Kamis, 09 Agustus 2012

Gadis Pakarena, Menari dalam Kerasnya Irama Kehidupan

Menatap sepintas buku Gadis Pakarena dari covernya, apa yang ada dalam pikiran anda? ngaku aja deh. belum banyak orang betul-betul aware dengan kata Pakarena. Coba kalo judul bukunya "Gadis Jaipong" eaaa... pasti langsung ngeh kan?! Mungkin ini karena Pakarena tidak sepopuler istilah daerah lain yang lebih sering kita temui beradaptasi dalam karya-karya tulis maupun media informasi umumnya. Walaupun sebenarnya sampul bergambar memikat -wanita cantik berpakaian adat Bugis lengkap dengan aksesoris selendang dan kipas- sudah cukup mengisyaratkan 'seorang penari'.

Sedikit informasi, Pakarena adalah sejenis tarian asal Makasar, Sulawesi Selatan yang dalam penampilannya diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik). Hentakan tetabuhan Gandrang (alat musik yang mengiringi tarian Pakarena) yang penuh semangat dan dinamis mengiringi gemulai gerak tubuh para penari Pakarena. Sepintas kombinasi keduanya nampak tak seiring. Bahkan ketika irama tetabuhan kian kerap mencipta gemuruh, gerakan gadis-gadis berpakaian adat khas Makassar itu tetap lemah gemulai seolah mengalir sendiri tak terpengaruh irama Gandrang.

Sedikit mencari tahu makna di balik tarian ini. Saya menemukan bahwa kelembutan yang mendominasi kesan pada tarian ini, tampak merupakan cermin watak perempuan Bugis yang sopan, setia, patuh dan hormat pada laki-laki terutama pada suami.Sedangkan semaraknya hentakan tetabuhan Gandrang adalah tampilan sosok kaum pria Sulawesi Selatan yang dikenal keras.